Menuju Solid, Speed, Smart, Kemenpar Gelar Club Meeting

Menuju Solid, Speed, Smart, Kemenpar Gelar Club Meeting
Arief Yahya. Foto: JPNN

Hadi menjelaskan, mengenai Sinergi Program Kementerian PU-Pera di Cluster Tata Kelola Destinasi Pariwisata Tahun 2017.

“Fokus Kementerian PU-Pera adalah pada 10 KSPN, selain itu kami juga terdapat 17 kawasan Industri Prioritas, 12 Kawasan strategis Metropolitan, 40 kawasan perdesaan prioritas nasional, 13 provinsi lumbung angan, namun saat ini akan lebih difokuskan pada 10 KSPN, kita akan bersinergi terus dengan Kemenpar,” ujarnya.

Kata Hadi, sudah terdapat dukungan infrastruktur terhadap pengembangan pariwisata Indonesia sejak tahun 2015, dan akan dilanjutkan sampai tahun 2019, mendatang. Selain itu, paparan lainnya dilanjutkan Boyienjuri dengan materi Arah Kebijakan dan isu-isu pengelolaan perbatasan negara dalam mendukung tata kelola Destinasi Pariwisata.

Sepeeti diketahui, bahwa Indonesia memiliki 3 batas darat Negara yakni Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini dan 10 batas laut dimana menjadi perhatian pada era pemerintahan saat ini. Pembangunan perbatasan menjadi salah satu prioritas yang tertuang pada RPJPN yaitu UU No. 17 tahun 2007.

“Paradigma lama yang hanya menekankan pada sisi pertahanan dan keamanan dalam pengelolaan kawasan perbatasan haruslah diubah dengan mengembangkan perekonomian local salah satunya dari sektor pariwisata, ini sudah harus terus digenjot,” ujar Plt Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP tersebut, Jumat (24/3).

Pada sesi kedua, dipaparkan oleh Asdep Wisata Budaya yang membahas mengenai Program Asdep Wisata Budaya Tahun 2017. Program pada tahun 2017 pada Asdep tersebut yaitu akan dibuat pedoman pengembangan Destinasi Wisata Halal, Penyusunan Jalur Wisata Rempah.

Dan yang terakhir, dari Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Kepala Sub Bagian Biro Perencanaan yang menjelaskan terkait sinergi antarkementerian.

Dan pada sesi ketiga, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara yang diwakili oleh Kepala Bidang Strategi Pemasaran Mancanegara Eka Permanasari mengemukakan mengenai strategi pemasaran melalui pendekatan DOT (Destination, Origin, Time), POS (Paid Media, Owned Media, dan Social Media, BAS (Branding , Advertising, Selling) kepada peserta club meeting.

 Percepatan yang didorong Menpar Arief Yahya di Kemenpar harus diimbangi dengan speed di semua level. Mirip dengan berjoget dangdut, ketika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News