Menumpuk, Pantura Sempat Lumpuh
jpnn.com - CIREBON – Volume kendaaraan pada arus balik H+5 terus menunjukkan peningkatan. Saking padatnya, Polres Cirebon Kota harus melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengarahkan pemudik ke jalur alternatif via Jl Raya Sunan Gunung Jati, setelah sempat lumpuh karena penumpukan parah dari Plered hingga exit tol Tegal Karang dari pukul 13.00 hingga pukul 15.00 WIB, Sabtu (2/8).
Pantauan Radar CIrebon (Grup JPNN), kepolisian terlihat bekerja keras. Hal ini disebabkan arus kendaraan roda empat yang mulai memasuki masa puncak arus balik menumpuk di exit tol Tegal Karang. Bahkan, pihak kepolisian pun sampai harus membuang sejumlah arus dari tol ke exit tol Plumbon.
Namun usaha ini dirasa tidak maksimal karena volume kendaraan dari arah Jateng via pantura mulai padat. Akhirnya, untuk beberapa saat kendaraan tidak bisa bergerak alias lumpuh.
Sehingga pihak Polres Cirebon Kota segera menutup pantura dan mengalihkan arus ke jalur alternatif untuk mengurai kepadatan di jalur pantura kabupaten. Selama dua jam arus balik pun berjalan dan kepadatan pun perlahan-lahan bisa diurai.
Tercatat, kendaraan roda dua yang melintas via Kota Cirebon menurut data yang dilansir Satlantas Polres Cirebon sebanyak 36.558 buah. Angka ini dihitung dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.
Angka ini lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya yang hanya 29.074 buah motor. Sedangkan untuk jumlah mobil pribadi 3.445 mobil pribadi yang melintas di Kota Cirebon pada waktu yang sama. Angka ini lebih kecil dari hari sebelumnya yang sempat menyentuh angka 4.563 mobil pribadi.
Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Kasat Lantas AKP Wadi Sa’bani SH SIK mengatakan, untuk pemudik yang melintas di pantura masih didominasi pemotor. Sedangkan kendaraan pribadi rupanya lebih memilih via tol, sehingga terjadi penumpukan luar biasa dan harus dilakukan rekayasa.
“Kita tetap lakukan rekayasa jika diperlukan, namun sepertinya rekayasa tersebut hanya akan tetap dilakukan pada siang hari karena sarana dan prasarana jalur alternatif masuk ke dalam kategori rawan jika dilakukan pada malam hari. Jalur Alternatif masih butuh penambahan sarana jika harus dilewati malam hari, resikonya terlalu besar jika lewat alternatif pada malam hari. Jadi rekayasanya kita intensifkan siang hari,” ujarnya.
CIREBON – Volume kendaaraan pada arus balik H+5 terus menunjukkan peningkatan. Saking padatnya, Polres Cirebon Kota harus melakukan rekayasa
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap