Menunggu (Bekas) Presiden Diadili

Menunggu (Bekas) Presiden Diadili
Menunggu (Bekas) Presiden Diadili
KH Abdurrahman Wahid (alm) pernah mengayunkan langkah untuk memberikan kematangan politik masyarakat. Beberapa pekan setelah dilengserkan dengan alasan politik yang sampai sekarang tidak jelas (2001), meminta saya untuk menyampaikan pesan kepada publik dan, khususnya, penguasa yang menggantikan beliau.

 

“Katakan, sekarang saya warga negara biasa. Kalau selama menjabat presiden dianggap melanggar hukum, misalnya korupsi seperti yang pernah dituduhkan kepada saya (buloggate), silakan diproses secara hukum…,” ungkap Gus Dur.

 

Akan tetapi hingga beliau wafat (2009), proses hukum yang dinanti-nantikan itu tak kunjung ada. Akibatnya, skandal politik pelengseran Gus Dur tetap jadi kontroversi. Memang banyak yang percaya Gus Dur tidak bersalah. Tapi tak sedikit juga yang mengira Gus Dur bersalah.

 

Agar para pemimpin kita yang akan datang tidak meninggalkan misteri dan kontroversi sebagaimana Soekarno dan Soeharto, maka harus ada tim hukum yang selalu memantau perilaku penguasa, dan menyatat pelangaran hukum yang dilakukannya. Sehingga begitu lengser dari kursi kekuasaan, hukum bisa langsung memrosesnya.

 

MESKIPUN selama kurun waktu 66 tahun merdeka baru punya 6 presiden, tapi dalam soal latar belakang, kepala negara Indonesia paling banyak variannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News