Menunggu Hari Terakhir, Jokowi Ogah Bicara
jpnn.com - BOGOR - Saat ditanya soal persiapan di hari terakhir pendaftaran pilkada serentak di beberapa daerah, Presiden Joko Widodo enggan menjawab. Terutama mengenai solusi pemerintah jika masih ada daerah yang hanya memiliki calon tunggal kepala daerah. Pria yang akrab disapa Jokowi itu hanya menyatakan pihaknya menunggu hasil akhir dari perpanjangan waktu yang diberikan KPU pada 7 daerah.
"Ditunggu sampai terakhir. Kamu jangan tanya dulu sampai perpanjangan ini selesai. Ditunggu saja," ujar Jokowi pada awak media massa di kompleks Istana Bogor, Selasa (11/8).
Saat ini baru dua wilayah yang menambahkan calon untuk mendaftar di pilkada serentak. Yaitu Surabaya dan Pacitan. Sementara itu, 5 wilayah lain seperti Tasikmalaya, Blitar, Mataram, Samarinda, dan Timor Tengah Utara belum mendaftar.
Jokowi enggan menyebutkan antisipasi pemerintah sampai menunggu langkah lima wilayah itu di hari terakhir perpanjangan waktu pada Rabu (12/8).
"Ditunggu dulu. Nanti, nanti setelah ini selesai pendaftaran, setelah perpanjangan baru kami bicara," imbuh Jokowi.
Sebagaimana diberitakan, pemerintah pekan lalu telah memperpanjang waktu pendaftaran pilkada serentak untuk 7 daerah yang masih memiliki calon tunggal. Itu adalah perpanjangan waktu yang kedua, setelah sebelumnya berakhir pada 3 Agustus lalu dan menyisakan 7 daerah.
Pemerintah sudah menyiapkan perppu untuk masalah itu, tapi Jokowi tegas menolak menerbitkannya karena kondisi dianggap belum cukup genting saat ini. (flo/jpnn)
BOGOR - Saat ditanya soal persiapan di hari terakhir pendaftaran pilkada serentak di beberapa daerah, Presiden Joko Widodo enggan menjawab. Terutama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik