Menunggu Joker
Oleh: Dahlan Iskan
Menyaksikan konvoi itu seolah Ukraina justru mengatakan: silakan, please, masuk negara kami. Silakan menuju Kiev, ibu kota kami. Pelan-pelan saja. Tidak usah kesusu. Kalau ada logistik yang ketinggalan susulkan saja. Anda punya banyak waktu. Aman.
Seolah Ukraina tidak punya TNI-AU sama sekali. Juga tidak punya Kopassus seorang pun. Konvoi pasukan sepanjang 60 Km itu pasti bikin Jenderal Nagabonar sekali pun garuk-garuk kepala.
Presiden Ukraina Zelenskyy, memang terlihat hanya sangat mengandalkan NATO –pakta pertahanan Atlantik Utara. Yang dikira akan membelanya.
Setelah berbagai permintaan tidak dikabulkan, Zelenskyy masih minta lagi: agar NATO menetapkan no fly zone.
Artinya, pesawat siapa pun dilarang terbang di udara Ukraina.
Dengan tegas NATO menolak permintaan itu.
NATO tahu: kalau no fly zone ditetapkan, Rusia tetap akan menerbangkan pesawatnya di atas Ukraina. Berarti NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia itu. Terjadilah perang dunia.
Eropa sendiri memang tidak terlalu menyukai Zelenskyy. Ia dianggap belum bisa menjadi pemimpin yang mendapat dukungan penuh dari dalam negeri. Dan itu terlihat dari rendahnya tingkat perlawanan atas serangan Rusia.