Menunggu Prestasi Tunggal Putri di All England 2019
jpnn.com, JAKARTA - Sektor tunggal putri menjadi sorotan dalam persiapan All England 2019 yang digelar di Birmingham awal Maret nanti.
Dua turnamen berlevel super 500 (Malaysia Masters dan Indonesia Masters) di awal tahun cukup menjadi gambaran. Dua pemain terbaik Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani, tidak mampu lolos lebih tinggi dari babak 16 besar.
Memang ada sisi tidak mujurnya. Keduanya bertemu pemain-pemain 10 besar di babak-babak awal. Di Indonesia Masters, misalnya, Jorji –sapaan Gregoria–bertemu juara BWF World Tour Finals 2018 Pusarla V. Sindhu di babak kedua. Fitriani setali tiga uang. Dia diadang unggulan kedelapan Saina Nehwal.
Ketika Jorji secara mengejutkan menembus semifinal Denmark Open Oktober lalu, dia diuntungkan drawing. Hingga delapan besar, pemain 19 tahun itu sama sekali tidak bertemu pemain yang peringkatnya lebih tinggi dari dia. Namun, Jorji dan Fitriani tentu tidak boleh terlalu bergantung pada drawing. Inferioritas mereka terhadap pemain top 10 harus diakhiri.
’’Memang hasil belum maksimal, padahal anak-anak masih bisa lebih,’’ kata Minarti Timur, pelatih tunggal putri pelatnas. ’’Tapi, menurut saya lumayan kok. Mereka sudah bisa mengimbangi lawan seperti Sindhu atau Nehwal,’’ imbuhnya.
Penyakit utama kedua anak buahnya, menurut Minarti, belum matang. Terutama dari segi mental. Mereka tidak bisa memberikan eksekusi yang baik di poin-poin kritis. Kurang tenang. Terburu-buru ingin mengakhiri pertandingan yang berbuah kesalahan sendiri. Sementara itu, para pemain sekaliber Nehwal dan Sindhu, karena sudah kaya pengalaman, sangat tenang di lapangan.
’’Anak-anak panik, jadi permainan juga nggak keluar. Memang semua berdasar pengalaman. Harus banyak belajar dari situ,’’ ucap Minarti.
Jorji sendiri mengakui sulitnya tampil konsisten di BWF Tour berlevel super 500 ke atas. Apalagi, hampir semua performa para pemain top 10 stabil. Mereka jarang goyah. ’’Harus banyak improve kalau melawan pemain yang di atas. Harus lebih tahu juga cara bermain di setiap pertandingan seperti apa,’’ jelas Jorji saat ditemui setelah berlatih di Cipayung kemarin.
Dua tunggal putri terbaik Indonesia saat ini, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani dipersiakan mengikuti turnamen German Open jelang turun di All England 2019.
- Deretan Rekor yang Diukir Jonatan Christie Seusai Menjuarai All England 2024, Nomor 2 Istimewa
- All England 2024: Rahasia Fajar/Rian Back to Back Juara
- Jumlah Hadiah yang Didapat Jonatan Christie dan Fajar/Rian Setelah Menjuarai All England 2024
- All England 2024: Kata Jonatan Christie Setelah Gebuk Anthony Sinisuka Ginting
- All England 2024: Baek Ha Na/Lee So Hee Melanjutkan Dominasi Korea
- Jadwal Final All England 2023: Indonesia Kunci 1 Gelar