Menurut Anda, Siapa Layak jadi Capres Alternatif?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar menilai, masyarakat perlu diberi pilihan calon presiden alternatif pada Pilpres 2019 mendatang.
Jangan terus-terusan publik hanya disodori dua nama lama yang bertarung di Pilpres 2014, yakni Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya kira perlu ada capres alternatif, itu dinamika yang bagus untuk Pemilihan Presiden 2019 nanti," ujar Idil kepada JPNN, Selasa (26/9).
Menurut pria yang akrab disapa Kang Idil ini, keberadaan capres alternatif cukup penting, untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Karena bukan tidak mungkin terjadi kejenuhan pemilih, mengingat pada Pemilu 2014 lalu juga hanya dua pasang capres yang bertarung, Jokowi berhadapan dengan Prabowo.
"Jadi masyarakat perlu diberi pilihan lain. Masyarakat butuh penyegaran. Paling tidak tokoh yang mungkin punya program alternatif untuk menjawab tantangan yang ada," ucapnya.
Saat ditanya siapa nama-nama yang berpeluang menjadi calon alternatif, Kang Idil menyebut sejumlah nama yang belakangan mulai ramai disebut-sebut.
Mulai dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum DPP PBB Yusril Ihza Mahendra, dan Gubernur NTB Zainul Majdi yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB).
Perlu mucul calon presiden alternatif di Pilpres 2019. Jangan terus-terusan publik hanya disodori dua nama lama yang bertarung di Pilpres 2014.
- Deddy Sitorus Bicara Soal Perubahan Sikap Jokowi Setelah Pilpres 2019, Jleb Banget!
- Prabowo Pernah Ucapkan 'Ndasmu' untuk Klaim Presiden Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi
- Debat Perdana Capres, Anies Didukung Ayah Korban Tewas Kerusuhan Pilpres 2019
- Kaum Muda di Yogyakarta Dorong Capres Alternatif Muncul di Pilpres 2024
- Dari Medan sampai Denpasar, Anak Muda Suarakan Dukungan untuk Capres Alternatif
- Komunitas Anak Muda Medan Dukung Wacana Capres Alternatif, Ini Alasannya