Menurut Ari, Ada 4 Menteri Layak Diganti
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menilai beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju layak untuk di-reshuffle.
Pasalnya, terkesan berkinerja kurang maksimal menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19).
"Beberapa kementerian terlihat kedodoran dan tidak responsif ketika pandemi covid-19 terjadi. Saya kira reshuffle bukan menjadi kredo yang diharamkan," ujar Ari dalam pesan tertulis, Kamis (28/5).
Dosen di Universitas Indonesia ini menyebut, reshuffle kabinet diperlukan untuk menghadapi new normal dan kelak ke arah pemulihan usai pandemi covid-19.
Ari kemudian menyebut beberapa kementerian dimaksud.
Antara lain, Kementerian Pariwisata, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Kementerian pariwisata seharusnya menjadi garda terdepan pemulihan bertahap dari new normal dengan menyiapkan pariwisata gaya baru untuk menyongsong ledakan pariwisata pasca-dibukanya PSBB," ucapnya.
Menurut pembimbing program doktoral di pasca arjana Universitas Padjajaran ini, sektor pariwisata menyangkut berbagai aspek pendukung.
Ari Junaedi menyebut setidaknya ada empat menteri yang layak diganti atau di-reshuffle karena berkinerja kurang maksimal menghadapi pandemi COVID-19.
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Menurut Survei LPI
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- KPK Sebut Mayoritas Menteri, Wamen, dan Kepala Lembaga Belum Lapor LHKPN
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?