Menurut Arief Poyuono, Jokowi Tidak Marah kepada Prabowo Subianto
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono tidak sependapat bila arahan Presiden Jokowi saat rapat terbatas tentang Percepatan Penyerapan Anggaran di 6 Kementerian dan Lembaga di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (7/7), dimaknai sebagai bentuk kemarahan.
Saat itu, Jokowi mengutarakan langsung arahannya kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Idham Azis dan sejumlah menteri serta kepala lembaga negara lainnya supaya cepat membelanjakan anggaran masing-masing.
"Saya rasa sih enggak marah ya Kang Mas Joko Widodo sama Mas Bowo. Hanya Kang Mas mengingatkan agar belanja negara lebih diutamakan untuk belanja di dalam negeri," ucap Arief kepada jpnn.com, Jumat (10/7).
Tujuan dari arahan presiden itu menurutnya jelas agar anggaran ratusan triliun di sejumlah kementerian itu duitnya berputar di dalam negeri.
Selain itu, dengan membelanjakan anggaran tersebut di dalam negeri, perusahaan nasional juga bisa menyerap lapangan kerja baru serta berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Misalnya anggaran beli senjata dan alutsista baik di Kemenhan dan Polri yang memang sebaiknya dibelanjakan ke dalam negeri saja. Seperti di Pindad, PAL , IPTN atau swasta yang punya pabrik di Indonesia. Itu jauh lebih bagus," jelasnya.
Dalam rapat itu Presiden Jokowi meminta 6 kementerian dan lembaga dengan anggaran besar secepatnya membelanjakan uangnya.
Seperti di Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kemenhub Rp 32,7 triliun.
Arief Poyuono membantah adanya anggapan Presiden Jokowi kesal atau marah kepada Menhan Prabowo Subianto.
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan