Menurut Bang Yos, Ini Bedanya Din Minimi dengan Kelompok Poso dan Papua

jpnn.com - JAKARTA--Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, kelompok Nurdin bin Ismail Amat yang akrab dipanggil Din Minimi, tidak bisa disamakan dengan kelompok bersenjata di Papua maupun teroris.
Meski mereka sama-sama melawan pemerintah dan aparat keamanan, namun permintaan Din dan anak buahnya pun tidak muluk-muluk. Hanya meminta KPK masuk ke Aceh.
"Nurdin Minimi kecewa dengan pemerintah daerah. Tapi tidak ingin pisahkan diri NKRI. kalau Papua kan ingin misahkan diri. Jadi beda," ujar pria yang akrab disapa Bang Yos itu kepada JPNN.
Sementara itu, untuk kelompok Poso jelas berbeda karena mereka mengklaim menjadi berjihad dan memiliki perbedaan ideologi.
Karena itu, Bang Yos mengakui agak sulit untuk melakukan pendekatan dialog dengan kelompok Papua dan Poso.
"Tapi kami tetap coba. Kalau enggak mau ya kami pakai cara lain. Republik ini harus aman," tegasnya.
Bang Yos mengatakan, saat ini pihaknya fokus untuk menyelesaikan yang di Aceh terlebih dulu, sebelum menjalankan cara yang sama pada dua kelompok lainnya di Papua dan Poso.
"Kami kan perlu waktu. Tidak mudah mengontak para pemimpin gerakan seperti itu. Tapi saya yakin bisa, karena Din bisa," tandas Sutiyoso. (flo/jpnn)
JAKARTA--Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan, kelompok Nurdin bin Ismail Amat yang akrab dipanggil Din Minimi, tidak bisa disamakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Honorer Lulus PPPK 2024 Tahap 1 Sudah Dilantik, Sisanya Malam Hari
- Masa Kontrak Kerja Guru PPPK Sampai Batas Usia Pensiun, Alhamdulillah
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan