Menurut Buwas Di Lokasi Seperti Inilah Cocoknya Penjara Tahanan Narkoba
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyatakan, pihaknya sedang mengusulkan kepada kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly agar lokasi penjara khusus tahanan narkoba ditempatkan di pulau terluar Indonesia.
"Nanti yang survei Menhumkam, saya hanya menyarankan tempat-tempat yang lebih efektif penanganan masalah pidana narkoba. Kalau di pulau terluar harapannya mereka terisolir,” tutur Buwas sapaan Komjen Budi Waseso di Balai Kota, Jakarta, Jumat (25/9).
Buwas menjelaskan, lokasi penjara khusus tahanan narkoba di pulau terluar juga memudahkan untuk pengamanan. “Saya kira kalau di pulau terluar harusnya pengamanannya lebih mudah karena orang itu tidak mau ke mana-mana karena sekelilingnya laut lepas, mau berenang juga sulit,” ungkapnya.
Sebelumnya, mengemuka bahwa penjara khusus tahanan narkoba akan ditempatkan di Pulau Seribu. Namun hal itu dibantah oleh Buwas sebab, menurutnya Pulau Seribu merupakan destinasi wisata.
“Enggak di sana (Pulau Seribu). Tidak tepat saya kira karena Pulau Seribu itu daerah wisata,” kata Buwas.
Selain menjadi tujuan pariwisata, Buwas menjelaskan, penjara khusus narkoba di Pulau Seribu tidak akan efektif untuk penanganan pidana narkoba. "Saya berharap enggak di Pulau Seribu karena lebih rawan untuk dihubungi dan dikunjungi orang luar,” ucapnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyatakan, pihaknya sedang mengusulkan kepada kepada Menteri Hukum dan HAM
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024