Menurut Fahri Hamzah, Mestinya PPPK juga Dapat Pensiunan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai penerbitan PP tersebut biasa saja karena menjelang pemilihan umum. "Ya karena mau pemilu," kata Fahri di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/12).
Dia mengatakan, seharusnya aturan itu dibuat jauh-jauh hari sebelum pemilu. "Satu, (harusnya) jauh sebelum itu," ungkapnya.
Kedua, Fahri mengingatkan, supaya kebijakan pemerintah dalam menyelesaikan masalah honorer K2 tidak tambal sulam.
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan, sekarang ini masih tambal sulam karena belum ada jaminan pensiun bagi PPPK.
"Ini kan tambal sulam karena kan tidak menjamin pensiun, kan. Itu problemlah, orang mau kerja begitu terus pensiunnya bagaimana? Guru itu mau jadi guru karena ada pensiunnya," papar Fahri.
BACA JUGA: PPPK Juga Punya NIP, Simak nih Penjelasannya
PP Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK resmi diterbitkan. PP ini sekaligus menjadi payung hukum penyelesain masalah honorer K2 (kategori dua) dan non-kategori usia di atas 35 tahun.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, PPPK alias pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja mestinya juga mendapatkan pensiunan.
- Pemerintah Gelontorkan Duit Rp 19 Triliun untuk Renovasi Sekolah dan Ponpes
- Fahri Hamzah Sebut Pembangunan Rusun Solusi untuk Mengubah Kawasan Kumuh jadi Modern
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan