Menurut Ferdi, Semestinya Bukan Menteri yang Dimarahi Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman menilai kinerja pemerintahan Presiden Jokowi pada periode kedua tidak berjalan sesuai dengan harapan masyarakat banyak.
"Sejak Jokowi tampil ke panggung demokrasi, rakyat banyak berharap ada perubahan. Antara lain terhadap kualitas demokrasi dan kualitas kehidupan bernegara. Namun yang terjadi kami menyebutnya deprivation of hope (perampasan harapan)," ujar Ferdy kepada jpnn.com, Selasa (30/6).
Ferdy mencontohkan kebijakan presiden terkait pengisian jabatan menteri. Menurutnya, banyak masyarakat mengharapkan Jokowi memilih orang-orang yang berintegritas, memiliki kapasitas dan mau bekerja untuk Indonesia maju menjadi menteri.
"Sayangnya memasuki periode kedua Jokowi, sejak penyusunan komposisi kabinet, terkesan sarat kompromi politik," ucapnya.
Kursi menteri, kata Ferdy, terkesan banyak diisi orang-orang tak kompeten dan sarat kepentingan politik.
Karena itu, tak salah jika hasilnya juga tidak menggembirakan.
“Jadi, kalau Presiden Jokowi marah dengan kinerja menterinya di periode dua, seharusnya dia marah dengan dirinya sendiri dong," tuturnya.
Menurut Ferdy, Jokowi pernah menyebut telah memilih para menteri yang menjabat saat ini dengan matang.
Ferdy Hasiman mengatakan, tidak semestinya Presiden Jokowi marah kepada para menteri.
- Analisis Pengamat Soal Ucapan Jokowi Tak Ada yang Berani Kritik Prabowo, Ada Kalimat Sakit Hati
- Teguh Pegang Kebenaran, Hasto Sebut Jokowi Berang, Akhirnya Dikriminalisasi KPK
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Gosip N.d.a.s
- Cieee, Jokowi dan Gibran Kompak, Berdiri Mengapit Prabowo