Menurut Ferdinand Hutahaean, Fadli Zon Terlalu Baper
jpnn.com, JAKARTA - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyentil Fadli Zon yang menyebut keputusan pemerintah membubarkan organisasi Front Pembela Islam (FPI) sebagai kemunduran dan pembunuhan demokrasi.
"Mestinya Fadli tidak sembarangan bicara soal demokrasi, kemunduran demokrasi atau pembunuhan demokrasi," ucap Ferdinand kepada jpnn.com, Sabtu (2/10).
Dia mengatakan bahwa demokrasi yang ada di Indonesia tidak memberikan tempat dan ruang bagi ormas-ormas yang justru menolak Pancasila sebagai ideologi tunggal negara.
"Maka itu tidak boleh atas nama hak berserikat atau atas nama konstitusi lantas ormas-ormas apa pun bebas hidup di negara ini. Semua ada aturannya, maka itu tidak ada kebebasan tanpa aturan," tegasnya.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini memandang bahwa demokrasi di negara ini sudah berjalan sebagaimana mestinya.
"Fadli harusnya mengerti dan memahami dengan masuknya Prabowo - Sandi di kabinet Jokowi adalah pertanda demokrasi betul-betul sehat berjalan," tegasnya.
Ferdinand juga menyinggung soal bukti lain bahwa pemerintahan Presiden Jokowi betul-betul sudah demokratis.
"Andai demokrasi tidak berjalan baik, mungkin Fadli pun saat ini bisa saja sudah tidak ada di DPR. Dan Bintang Mahaputra yang Fadli terima itu adalah bukti pemerintahan ini demokratis. Fadli terlalu baper dalam berpolitik," pungkasnya.(fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ferdinand Hutahaean menyentil politikus Gerindra Fadli Zon yang protes cara pemerintah membubarkan FPI.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya