Menurut Hendri, Itu Pengakuan Bu Mega Bahwa Din dan Gatot Nurmantyo Layak Capres
Untuk itu, kata pendiri KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini, karena KAMI sebagai gerakan moral maka tidak boleh ada tokoh yang menonjol di dalamnya.
Kalau ada tokoh yang paling menonjol di tubuh KAMI, dia khawatir bakal ada persaingan di dalam, dan itu malah tidak sehat.
"Tetapi balik lagi ke komentar Bu Mega, itu sanjungan untuk KAMI. Dan saya salut, Bu Mega bisa berbesar hati di awal-awal. ini masih jauh nih Pilpres, bisa merekognisi atau menyadari bahwa banyak tokoh besar yang bisa jadi presiden di KAMI. Tetapi ya, PDIP juga banyak sih tokohnya," tandas Hendri.
Saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah (Cakada) Gelombang Kedua Menuju Pilkada Serentak 2020 melalui telekonferensi, Rabu (26/8), Megawati menyinggung soal KAMI.
"Kan suka begitu sekarang. Saya suka ketawa. Kan banyak orang ini kan, kemarin-kemarin ada pemberitaan, ada orang yang bentuk KAMI. Wah, KAMI itu kayaknya banyak banget yang kepingin jadi presiden. Ya, daripada bikin seperti itu, kenapa, ya, dari dulu enggak cari partai?" lanjutnya.
Megawati mengatakan, aturan di Indonesia sesuai tata kenegaraan pemerintahan untuk mengikuti pemilihan presiden, harus mendapatkan dukungan partai politik.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Pengamat politik Hendri Satrio mengomentari pernyataan Megawati Soekarnoputri soal deklrasi KAMI.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral