Menurut Kapolda Jabar, Massa FPI Menyerang Duluan
”Silakan sendiri menilai kualitasnya,” paparnya ditemui di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) kemarin.
Anton mengakui bahwa dalam gelar perkara memang diketahui masih ada bukti yang belum cukup.
Hal tersebut sebenarnya membuktikan kalau Polri bekerja professional. ”Tidak berdasar kebencian dan subyektivitas,” paparnya.
Menurutnya, ada yang perlu diluruskan terkait informasi adanya bentrok antara Front Pembela Islam (FPI) dengan LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) . ”Sebenarnya awalnya bukan GMBI,” tuturnya.
Yang sebenarnya, lanjutnya, penyerangan itu terjadi kali pertama dilakukan ormas FPI pada masyarakat Sunda yang akan pulang.
”Setelah diserang, beberapa kawannya itu membantu,” ujarnya.
Lalu ada anggota ormas FPI yang kemudian tertinggal. Yang tertinggal itu menggunakan mobil warna hitam. ”Mobil menjadi sasaran saat itu,” paparnya.
Karena terus lari, akhirnya dikejar terus sampai ke rumah makan Ampera sekitar 300 meter dari Polda. Ternyata, ada empat orang yang sedang makan di restoran itu, lalu ketiganya menjadi sasaran.
Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan membeber penanganan kasus dugaan pelecehan Pancasila yang dilakukan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI)
- Beredar Pakta Integritas RK-Suswono dengan FPI, Isinya Penuh Isu Sara
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- Aksi 411 di Kawasan Patung Kuda, Lihat Massanya
- FPI Gelar Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Pemilik Fufufafa, Begini Penampakannya
- Demo FPI Hari Ini, Pengamat Menduga Agenda Aksi 411 Balas Dendam
- Demo FPI Hari Ini, Tuntutan Reuni Aksi 411 Menyasar Jokowi dan Fufufafa