Menurut Ketum PBNU, Ulama Harusnya Seperti Ini, Umat Islam Jangan Terjebak

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menilai tugas ulama seharusnya mengayomi dan membimbing umat Islam menjalani kehidupan.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yahya itu, ulama harus mampu mengayomi dan mengasihi umatnya.
Oleh karena itu, Gus Yahya mengajak para ulama tidak menciptakan kontroversi di tengah masyarakat yang kerap kurang bermanfaat untuk kepentingan umat.
“Ulama yaitu sekelompok cendekiawan agama yang menekuni syariat Islam untuk membimbing umat,” kata Gus Yahya saat memberi tausiah pada acara yang digelar Badan Kebudayaan Nasional (BKN) PDI Perjuangan, Sabtu (10/4).
Dia mengutip pandangan Imam Al Ghazali yang menyebutkan nilai dasar memaknai ulama, yaitu taat dan takwa kepada Allah SWT.
Ketaatan dan ketakwaan itu yang kemudian menjadikan seorang ulama tidak terjebak dalam kepentingan duniawi, karena mereka menjalani hidup untuk mendapatkan rida Allah.
Dia juga mengingatkan umat Islam agar memilih ulama yang tepat untuk memperkuat keimanan.
“Dalam mencari guru atau ulama, selain memperhatikan aspek kognitif, juga perlu mengamati aspek rohani. Carilah guru yang mempunyai sanad kepada Rasulullah agar kita dapat belajar dengan jelas,” kata Gus Yahya.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menilai ulama harusnya mengayomi dan mengasihi. Dia juga mengajak umat Islam pintar mencari ulama.
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh
- Selesai Diperiksa KPK, Hasto Jawab 52 Pertanyaan Pengulangan
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu