Menurut Letjen Agus Widjojo, Polemik soal PKI Bersifat Politis untuk Menghancurkan Lawan

Menurut Letjen Agus Widjojo, Polemik soal PKI Bersifat Politis untuk Menghancurkan Lawan
Gubernur Lemhanas Agus Widjojo. Foto: Screenshot webinar P3S

Terlepas dari itu, Agus menekankan sebenarnya konstitusi negara sudah sangat tegas dan jelas mengatur tentang larangan PKI.

Tapi MPRS Nomor 25 Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan UU Nomor 27 Tahun 1999 tentang Kejahatan Terhadap Keamanan Negara sudah cukup kuat untuk mengebiri perseorangan atau paham komunis diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu, memperdebatkan tentang PKI merupakan hal yang sia-sia dan hanya membawa bangsa ini jalan di tempat.

"Polemik yang menguras waktu tenaga dan pikira dari aset bangsa yang sebenarnya diperlukan meningkatkan efektivitas usaha pembangunan nasional. Terasa sekali apabila sebuah postingan di sebuah media sosial ada provokatif direspons secara defensif oleh pihak yang berlawanan, maka proses balas membalas ini tidak ada habisnya. Dan terkadang juga argumentasi dari proses balas membalas postingan itu sangat tidak logis dan hanya bersifat terkadang juga sindiran kepada pengirimnya dan keluar dari substansi," kata pria kelahiran 1947 itu.

Lebih lanjut kata Agus, paham komunis merupakan antitesis dari kapitalisme.

Komunisme bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan pengungsian, sebagai sistem dari hasil masa lalu.

Karena itu, Agus menyarankan untuk menghadapi kebangkitan komunisme lebih baik dengan cara menghilangkan segala isu yang berkaitan tentang kemiskinan dan pengangguran.

"Jadi bisa dikatakan di samping kita kewaspadaan yang langsung kita tujukan kepada ideologi komunisme, yang paling penting dan lebih penting adalah bagaimana pembangunan kita itu bisa memberikan untuk mengatasi kemiskinan pengangguran pengungsian, dan lebih penting lagi adalah di antara rakyat," jelas Agus.

Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo menanggapi isu kebangkitan PKI, simak uraiannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News