Menurut OSO, Indonesia Butuh Archandra Tahar
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang berharap, soal kewarganegaraan ganda yang diduga dimiliki oleh Menteri ESDM Archandra Tahar tidak perlu disikapi secara berlebihan. Menurutnya, masalah itu tidaklah rumit.
"Menurut saya, masalahnya tidak terlalu rumit. Kalau benar Archandra warga negara Amerika Serikat (AS) dan kini jadi menteri, suruh saja dia pilih mau jadi orang sana atau Indonesia," kata Oesman, menjawab pertanyaan wartawan, di sela-sela acara Silaturrahmi Keluarga Sulit Air Sepakat (SAS) di Jakarta, Minggu (14/8).
OSO, panggilan akrab Oesman Sapta Odang, sangat yakin jika Archandra disodori dua pilihan tersebut, pasti akan memilih menjadi warga negara Indonesia.
"Bagaimana mau jadi orang Amerika? Keluargnya semua ada di Padang dan dia itu lahir dan besar di Kota Padang. Dia ke sana kan awalnya kuliah dan dia memang pintar. Karena pintarnya dia disegani oleh seluruh CEO perusahaan minyak di sana," ujar OSO.
Karena dia sudah membuktikan dirinya pintar, lanjut OSO, mestinya Indonesia bangga dan mendorong Archandra tetap sebagai orang Indonesia.
"Menurut saya, bangsa ini harus jujur menyatakan butuh Archandra. Karena itu jangan hal tersebut digiring ke ranah politik, misalnya meminta dia mundur dari kabinet," saran senator asal Kalimantan Barat itu.
Ditegaskan OSO lagi, dia bisa keluar dan masuk AS karena punya keahlian yang sangat dibutuhkan AS.
"Sekarang Pak Jokowi sudah bawa dia ke Indonesia, menurut saya jangan dilepas lagi karena bangsa kita juga butuh dia," pungkas OSO.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang berharap, soal kewarganegaraan ganda yang diduga dimiliki oleh Menteri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini
- Kinerja Pelayanan Publik Pemprov Jateng Diganjar Penghargaan dari ORI
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya