Menurut Prof Asep, Pernyataan Presiden Jokowi Sangat Filosofis, Dalam Banget
Dia mencontohkan berdamai dengan Covid-19 yang baik, telah terjadi di Vietnam. Mereka tetap tertib walaupun di pasar rakyat.
Tidak berdesak-desakan, semua teratur, tertib, tenang dan damai, walaupun di sana tidak ada lockdown.
"Pada saat damai dalam arti tidak panik berlebihan itu, para peneliti pun bisa segera menemukan serum anti Covid-19 atau bahkan vaksin. Tanpa perdamaian dan ketenangan sulit para peneliti mempelajari detail dari Covid-19 ini, sehingga serum anti-Covid-19 pun hanya ramai diperbincangkan tanpa ada wujud hasilnya," tuturnya.
Lewat perdamaian ini juga Covid-19 mengajari manusia untuk cuci tangan dengan sabun setidaknya 30 menit sekali.
Perilaku itu sangat sesuai dengan ajaran agama Islam bahwa kebersihan itu sebagian dari iman.
"Nah di sini Covid-19 telah menyadarkan kita tentang pentingnya kebersihan. Dengan demikian, bila tugas Covid-19 itu sudah selesai, yakni manusia semakin disiplin secara individu dan masyarakat, virus akan hilang dengan sendirinya," ucapnya.
"Damai itu juga berarti secara jernih kita bisa mengerti bahwa di dalam kesulitan itu selalu ada hikmah. Tanpa damai, kita hanya panik, yang menyebabkan kehilangan ide dan kreativitas," sambung Asep. (esy/jpnn)
Prof Asep Saefuddin menangggapi pernyataan Presiden Joko Widodo agar masyarakat Indonesia berdamai dengan Covid-19.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar