Menurut Quraish Shihab, Fobia Agama Melahirkan Kekerasan hingga Krisis Pangan
jpnn.com, BAHRAIN - Cendekiawan Muslim Indonesia Prof. Muhammad Quraish Shihab menilai fobia merupakan salah satu tantangan terhadap agama saat ini.
Hal itu disampaikan Quraish dalam Sidang Reguler ke-16 Majelis Hukama Muslimin di Manama, Bahrain.
"Salah satu tantangan terbesar umat beragama saat ini adalah fobia terhadap agama sehingga membuat orang terancam mengalami kekeringan rohani. Fobia terhadap agama membuat orang mengalami kemiskinan moral yang dampaknya dapat terlihat pada perilaku individu, keluarga, dan masyarakat," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers dari Majelis Hukama Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu (5/11).
Menurut dia, kondisi tersebut bisa memunculkan eksploitasi anak dan tindak kekerasan terhadap perempuan dalam keluarga.
Selain itu, menurut dia, fobia terhadap agama menyebabkan tidak adanya keadilan dan solidaritas, yang antara lain berdampak pada krisis pangan.
"Fobia agama juga menjadi ancaman serius bagi umat manusia, yang muncul dalam bentuk senjata nuklir," kata dia.
Selain membahas fenomena tentang fobia terhadap agama, Quraish Shihab menyoroti isu mengenai perubahan iklim saat menjadi pembicara dalam sidang Majelis Hukama Muslimin.
Menurut dia, perubahan iklim merupakan bukti nyata kelemahan manusia dalam mengendalikan naluri konsumtif dan kerakusan pada hal-hal yang bersifat materi.
Fobia terhadap agama membuat orang mengalami kemiskinan moral yang dampaknya dapat terlihat pada perilaku individu, keluarga, dan masyarakat.
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Peringatan HAKTP, KOPRI PB PMII Ajak Seluruh Masyarakat Cegah Kekerasan Seksual
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Ini Alasan Jaksa Tuntut Bebas Guru Honorer Supriyani
- Guru Honorer Supriyani Sangat Sedih Mendengar Dakwaan Penuh Kejanggalan