Menurut Survei, Influencer adalah Golongan yang Paling Tidak dipercaya di Australia
Walau media sosial menjadi salah satu media yang berpengaruh di manapun termasuk Australia, para influencer tidak masuk ke dalam kelompok orang yang mendapat kepercayaan dari publik.
Menurut penelitian yang dilakukan ABC dalam proyek bernama Australia Talks, di mana sekitar 60 ribu orang menjawab berbagai pertanyaan, salah satu hal yang dikhawatirkan adalah informasi palsu.
Selain itu, jawaban dari partisipan juga menunjukkan rendahnya kepercayaan terhadap media tradisional.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan bagaimana pandangan warga terhadap kelompok profesional dengan pengukuhan bahwa kepercayaan terhadap dokter dan perawat di Australia masih tetap tinggi.
Rasa percaya terhadap ilmuwan dan polisi masih tetap tinggi, demikian juga terhadap hakim dan personel militer, meski sedikit menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Tingkat kepercayaan terhadap para pemimpin agama juga ditemukan rendah, dengan 74 persen warga Australia mengatakan "tidak banyak" atau "tidak percaya sama sekali" kepada mereka.
Angka lebih rendah lagi adalah terhadap para selebriti, dengan tingkat ketidakpercayaan sebesar 93 persen. Kepercayaan yang lebih rendah lagi, sebanyak 97 persen, adalah terhadap influencer.
Influencer adalah individu pemilik akun media sosial yang menggunakannya untuk memberikan dukungan terhadap hal yang disukainya, bisa karena ketertarikan pribadi ataupun untuk mendapat bayaran.
Walau media sosial menjadi salah satu media yang berpengaruh di manapun termasuk Australia, para influencer tidak masuk ke dalam kelompok orang yang mendapat kepercayaan dari publik
- Survei FIXPOLL: Elektabilitas Toha-Rohman Unggul, Lucianty-Syafaruddin Anjlok
- Puspoll Indonesia: Sumiatun-Ibnu Salim Unggul di Pilkada Lombok Barat
- 3 Berita Artis Terheboh: Pernikahan Nissa Sabyan Bikin Heboh, 85 Influencer Disikat Polisi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Survei Elektabilitas Nasir-Wardan Unggul di Kampar, Wahid-Haryanto Moncer di Pekanbaru