Menyaksikan Acara Besar Tahunan Lelang Uang Langka

Uang Plano Diburu Kolektor, Yang Bergambar Bung Karno Termahal

Menyaksikan Acara Besar Tahunan Lelang Uang Langka
KOLEKSI: Puji Harsono menunjukkan uang plano berisi 50 pecahan Rp 2.000 seri AAA 000008 hingga BAZ 000008. Uang itu dilelang dengan harga awal Rp 10 juta, kemudian terjual Rp 30 juta. Foto : Ahmad Baidowi/JAWA POS
Kolektor asal Jakarta itu menyebut, harga Rp 122 juta sebenarnya termasuk murah untuk ukuran uang yang dicetak kali pertama. "Di luar negeri, misalnya, harga uang cetakan pertama dolar Singapura (SGD) bisa mencapai miliaran rupiah," terangnya.

   

Ketua Asosiasi Numismatik Indonesia (ANI) Shofwan menjelaskan, bagi kolektor uang langka, harga memang bukan menjadi soal. "Kalau sudah mengincar barang, meski harganya ratusan juta dan bahkan miliaran rupiah, juga bakal dibeli," ujarnya.

   

Apalagi, kata dia, jika peserta lelang adalah utusan museum luar negeri. Selain penggemar individu atau perorangan, tidak jarang peserta lelang adalah utusan museum yang tengah memburu tipe-tipe uang tertentu untuk melengkapi koleksi mereka. Dalam lelang Sabtu lalu, beberapa peserta lelang datang dari luar negeri. Kebanyakan dari Singapura, Jepang, dan Belanda. Dua negara terakhir memang memiliki hubungan emosional dengan Indonesia.

   

Ratusan koleksi mata uang gulden dikeluarkan pemerintah Hindia Belanda. Salah satunya pecahan 100 gulden seri Javanese Dancers keluaran 1938 yang ditawarkan Rp 15 juta per lembar. Ada pula koleksi spesimen satu set mata uang gulden yang terdiri atas delapan lembar pecahan 5, 10, 25, 50, 100, 200, 500, dan 1.000 gulden. Satu set uang gulden tersebut ditawarkan Rp 85 juta, tapi tidak terjual dalam lelang.

   

Setahun sekali, setiap Agustus, fokus penggemar uang langka tertuju pada even besar lelang uang. Saat acara lelang pada Sabtu lalu (7/8), ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News