Menyaksikan Pameran Serba-Bali di Mal-Mal Swiss
Sandal yang Dipakai Julia Roberts Paling Laris
Jumat, 25 Mei 2012 – 00:05 WIB

Nuansa Bali menyambut pengunjung pameran tentang Pulau Dewata di gerai Globus Westside, Bern, Swiss. Foto : Suprianto/Jawa Pos
Manajemen Globus memang bertekad membuat nuansa Bali secara total di gerainya. Misalnya yang terlihat di Globus Westside. Di pintu masuk pusat perbelanjaan empat lantai itu, tersaji berbagai ornamen khas Bali. Antara lain, payung, hiasan janur, dan aroma dupa yang biasa digunakan untuk peranti persembahyangan umat Hindu. Dua perempuan yang berdandan tradisi Bali menyambut tamu di depan pintu.
Tidak hanya dipajang, payung-payung cantik itu dijual dengan banderol bervariasi, sesuai dengan ukuran dan tingkat kerumitan membuatnya. Ada juga patung, taplak meja, sarung bantal, manik-manik, kelambu, sangkar burung, dan berbagai barang khas Bali lain.
Aneka perlengkapan rumah tangga, misalnya keramik, lesung, meja, hingga peralatan makan dan minum, juga dijual. Harganya mulai CHF 10 (franc Swiss) hingga CHF 300 (sekitar Rp 3 juta dengan kurs CHF 1 = Rp 10.000). "Selain memamerkan produk khas Bali, kami juga berjualan," jelas Nancy.
Pengunjung pun tampak antusias mengagumi barang-barang yang dipamerkan. Yang paling menarik perhatian justru sandal karya Ni Luh Djelantik. Sebab, sandal rancangan desainer muda Indonesia itu beberapa kali dipakai artis Julia Roberts. Bintang Hollywood tersebut kerap memakai sandal Ni Luh Djelantik saat syuting film Eat Pray Love yang berlatar di Bali pada 2009.
Sebagai jujukan wisata internasional, Bali tak asing bagi warga asing. Tak heran bila pameran tentang budaya dan produk Bali di Swiss menarik perhatian.
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara