Menyaksikan Pameran Serba-Bali di Mal-Mal Swiss
Sandal yang Dipakai Julia Roberts Paling Laris
Jumat, 25 Mei 2012 – 00:05 WIB
Pameran itu juga memajang tampah (yang biasa digunakan para perempuan di pedesaan untuk mengayak beras). Hanya, tampah yang dipamerkan sudah dimodifikasi. Ada juga wadah beras dan wadah bumbu-bumbu dapur yang terbuat dari rotan serta wadah dari seng yang motifnya dibuat dengan cara ditatah sehingga mirip dengan barang cetakan yang di-emboss timbul.
Ada pemeo yang menyebut, belum ke Bali kalau belum membeli patung dan barang-barang ukir-ukiran. Pemeo itu tak diabaikan manajemen Globus. Buktinya, di situ ada juga patung-patung khas Bali. Mulai dipan (ranjang kayu) berukir, kursi, hiasan dinding, hingga patung.
Khusus untuk patung, Globus tidak menjual patung yang dipelitur cokelat seperti yang umum kita temui di Bali, melainkan yang permukaannya agak keputihan, mirip dengan motif kayu yang digunakan para pelukis di sana sebagai frame. Bentuk patungnya pun tidak seperti aslinya di Bali, tetapi sudah kontemporer.
Sebagai pelengkap, Globus juga menampilkan menu kuliner Bali. Yang menarik, yang memasak bukan orang Bali, melainkan warga Swiss yang sudah cukup lama (sejak 1990) menetap di Bali. Yakni, Heinz Von Holzen. Heinz adalah chef terkenal di Restoran Bumbu Bali.
Sebagai jujukan wisata internasional, Bali tak asing bagi warga asing. Tak heran bila pameran tentang budaya dan produk Bali di Swiss menarik perhatian.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408