Menyaksikan Pameran Serba-Bali di Mal-Mal Swiss

Sandal yang Dipakai Julia Roberts Paling Laris

Menyaksikan Pameran Serba-Bali di Mal-Mal Swiss
Nuansa Bali menyambut pengunjung pameran tentang Pulau Dewata di gerai Globus Westside, Bern, Swiss. Foto : Suprianto/Jawa Pos
   

Pameran itu juga memajang tampah (yang biasa digunakan para perempuan di pedesaan untuk mengayak beras). Hanya, tampah yang dipamerkan sudah dimodifikasi. Ada juga wadah beras dan wadah bumbu-bumbu dapur yang terbuat dari rotan serta wadah dari seng yang motifnya dibuat dengan cara ditatah sehingga mirip dengan barang cetakan yang di-emboss timbul.

   

Ada pemeo yang menyebut, belum ke Bali kalau belum membeli patung dan barang-barang ukir-ukiran. Pemeo itu tak diabaikan manajemen Globus. Buktinya, di situ ada juga patung-patung khas Bali. Mulai dipan (ranjang kayu) berukir, kursi, hiasan dinding, hingga patung.

   

Khusus untuk patung, Globus tidak menjual patung yang dipelitur cokelat seperti yang umum kita temui di Bali, melainkan yang permukaannya agak keputihan, mirip dengan motif kayu yang digunakan para pelukis di sana sebagai frame. Bentuk patungnya pun tidak seperti aslinya di Bali, tetapi sudah kontemporer.

   

Sebagai pelengkap, Globus juga menampilkan menu kuliner Bali. Yang menarik, yang memasak bukan orang Bali, melainkan warga Swiss yang sudah cukup lama (sejak 1990) menetap di Bali. Yakni, Heinz Von Holzen. Heinz adalah chef terkenal di Restoran Bumbu Bali.

Sebagai jujukan wisata internasional, Bali tak asing bagi warga asing. Tak heran bila pameran tentang budaya dan produk Bali di Swiss menarik perhatian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News