Menyaksikan Pemilu di Inggris yang tanpa Ingar-bingar Kampanye
Yang Mejeng di Foto Baliho Pinggir Jalan Hanya Ketua Partai
Jumat, 07 Mei 2010 – 09:23 WIB
Debat langsung para calon perdana menteri itu adalah salah satu wujud dari bergesernya pemilu Inggris kali ini, dari pemilu tradisional (memilih partai dan programnya) ke pemilu dengan memilih partai yang didasarkan kepribadian dan sosok pimpinan partai. Media Inggris menyebut sebagai "Obama factor", atau efek dari pemilu presiden di Amerika Serikat, yang dimenangkan Barack Obama.
Pergeseran itu juga terlihat dari poster-poster kampanye yang dipasang di beberapa ruas jalan di Inggris. Baik foto David Cameron maupun Gordon Brown ditampilkan dengan menonjolkan pribadi masing-masing, dan juga saling serang lewat tulisan di poster itu.
Namun, jangan bayangkan poster-poster pemilu di Inggris bertebaran di sepanjang jalan seperti suasana menjelang pemilu di Indonesia. Di Inggris, memasang poster kampanye hanya boleh pada tempat yang memang telah disediakan untuk iklan baliho. Jadi, tidak bisa sembarangan. Partai juga harus membayar dengan tarif yang sama dengan iklan komersial.
Karena itulah, hampir tidak ada partai-partai kecil yang memasang iklan baliho besar, karena tidak mampu membayar. Bahkan, Liberal Demokrat pun tidak punya cukup dana. Partai Konservatif yang sebagian besar pendukungnya adalah orang-orang kaya, mempunyai dana kampanye terbesar dan paling banyak memasang iklan baliho.
INGGRIS, Kamis (6/5) menggelar pemilu legislatif. Yang menarik, untuk kali pertama dalam sejarah pemilu di negara itu, saat berkampanye, para pemimpin
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala