Menyaksikan secara Langsung Pembebasan Aung San Suu Kyi
Leluasa Bergerak karena Disangka Orang Myanmar
Senin, 15 November 2010 – 07:37 WIB
Perhatian dunia saat ini tertuju kepada Myanmar, terutama bebasnya tokoh demokrasinya, Aung San Suu Kyi. Ratusan ribu orang menyambut putri pahlawan nasional Myanmar, Aung San, itu. Jawa Pos menyaksikan secara langsung momen bersejarah tersebut. ------------------------------------------
TOMY C. GUTOMO, Yangon
-----------------------------------------
AKHIR Oktober lalu, Pemimpin Redaksi Jawa Pos Leak Kustiya menugasi saya ke Yangon, Myanmar, khusus untuk meliput pembebasan Aung San Suu Kyi. Saat itu sudah santer diberitakan bahwa pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (National League for Democracy/NLD) tersebut akan dibebaskan dari status tahanan rumah pada 13 November 2010. Tugas itu langsung saya terima tanpa pikir panjang. Sebuah kebahagiaan bagi seorang wartawan bisa meliput langsung momen bersejarah level dunia.
Tidak mudah bagi seorang wartawan bisa masuk ke Myanmar. Meski masuk sebagai anggota ASEAN, masuk ke Myanmar harus menggunakan visa. Sebulan sebelum pemilihan umum, pemerintah Myanmar melarang semua wartawan asing masuk ke Myanmar. Saya pun mengajukan aplikasi visa ke Myanmar melalui Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta. Tentu saya mengajukan visa sebagai turis dan menyembunyikan identitas wartawan saya. Sebenarnya, ada alternatif selain mengajukan visa turis. Yakni, mengajukan visa bisnis dan meditasi.
Perhatian dunia saat ini tertuju kepada Myanmar, terutama bebasnya tokoh demokrasinya, Aung San Suu Kyi. Ratusan ribu orang menyambut putri pahlawan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408