Menyaksikan secara Langsung Pembebasan Aung San Suu Kyi
Leluasa Bergerak karena Disangka Orang Myanmar
Senin, 15 November 2010 – 07:37 WIB

SEMARAK: Aung San Suu Kyi saat tiba di kantor NLD di Yangon kemarin (14/11). Ratusan ribu massa menyambut tokoh demokrsi Myanmar yang baru saja dibebaskan. FOTO: TOMY C. GUTOMO/JAWA POS
Yang paling mudah disetujui sebenarnya adalah visa meditasi. Sebab, Myanmar memang pusat meditasi terbesar di dunia. Tapi, untuk mendapatkan visa meditasi, seseorang harus memiliki surat persetujuan dari tempat meditasi yang dituju. Yang paling memungkinkan bagi saya adalah visa turis. Walaupun, agak aneh sebenarnya berwisata ke Myanmar dalam situasi seperti sekarang. Untung, visa saya disetujui pada 26 Oktober 2010.
Saya masuk ke Yangon pada Senin malam, 8 November 2010. Tepatnya sehari setelah pemilu Myanmar. Sengaja saya cantumkan jadwal keberangkatan saya sehari setelah pemilu saat mengajukan visa. Tujuan saya, pihak Kedutaan Besar Myanmar tidak mencurigai saya akan meliput pemilu yang baru pertama dilaksanakan setelah 20 tahun terakhir tersebut. Pun, memang pemilu itu sudah tidak menarik lagi karena semua peraturannya direkayasa untuk mempertahankan kekuasaan militer di negeri tersebut.
Menurut pihak KBRI di Yangon, saya adalah satu-satunya wartawan dari Indonesia yang datang ke Yangon pada momen pembebasan Aung San Suu Kyi itu. Tempat pertama yang saya tuju adalah Kantor NLD di Jalan Shwe Gone Dine, yang hanya berjarak 1 km dari pagoda terbesar di Myanmar, Shwedagon. Awalnya, saya ragu untuk datang ke kantor partai yang dibubarkan oleh junta militer karena memboikot pemilu tersebut. Semua guide maupun sopir taksi menolak mengantar karena takut. "Saya bisa masuk penjara gara-gara mengantar Anda," kata Tint Lwin, salah seorang sopir taksi di Yangon.
Rabu (10/11), saya mendatangi kantor tersebut. Suasana kantor itu masih sepi, juga tidak ada pengurus NLD yang bisa ditemui. Baru keesokan harinya (11/11), suasana kantor mulai ramai. Persiapan untuk menyambut pembebasan Suu Kyi mulai dilakukan. Pun, di kantor itu saya bertemu langsung dengan Sekjen NLD Wen Tin.
Perhatian dunia saat ini tertuju kepada Myanmar, terutama bebasnya tokoh demokrasinya, Aung San Suu Kyi. Ratusan ribu orang menyambut putri pahlawan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu