Menyaksikan secara Langsung Pembebasan Aung San Suu Kyi
Leluasa Bergerak karena Disangka Orang Myanmar
Senin, 15 November 2010 – 07:37 WIB
Jalan di depan rumah Suu Kyi selama ini ditutup oleh polisi. Tidak ada yang boleh melintas, kecuali seorang diplomat Jepang yang kebetulan memiliki rumah di jalan tersebut. Puluhan aparat keamanan setiap hari berjaga. Tapi, Sabtu sore itu, sejak Suu Kyi dinyatakan bebas, situasi di sana berubah. Puluhan ribu orang duduk di jalan tersebut dan menunggu munculnya Suu Kyi. Lalu, yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul. Pada pukul 18.15, Suu Kyi, yang mengenakan baju berwarna merah muda, muncul dari balik pagar. Dia hanya muncul sepuluh menit, tetapi sudah membuat para pendukung puas. Kemunculan itu merupakan kepastian dari pembebasan Suu Kyi.
Kemarin siang (14/11), massa semakin banyak. Mencapai ratusan ribu orang. Mereka sejak pagi menunggu kedatangan Suu Kyi di Kantor NLD Yangon. Begitu Suu Kyi datang pada pukul 11.00, para pendukung histeris. Sebagian menangis. Sungguh suasana yang mengharukan. Saya sampai merinding saat menyaksikan momen tersebut.
Wartawan asing yang selama ini "bersembunyi" pun kemarin muncul di Kantor NLD. Mereka terpaksa mengenakan ID card. Sebab, hanya wartawan ber-ID card yang diizinkan masuk untuk mengikuti konferensi pers. Begitu acara selesai, para wartawan asing tersebut langsung buru-buru menyimpan ID card dan peralatan masing-masing. "Saya harus buru-buru ke hotel. Jangan sampai tertangkap kamera polisi," ucap salah seorang wartawan dari Tiongkok.
Satu hal yang paling dikeluhkan oleh para wartawan di Myanmar adalah akses internet. Di Myanmar, akses internet sangat sulit. Beberapa hotel memang menyediakan fasilitas internet. Tetapi, koneksinya sangat lamban. Selain itu, beberapa layanan e-mail populer, seperti Yahoo! Mail, Gmail, dan Hotmail, diblok. Begitu juga situs-situs berita milik BBC, Reuters, AP, AFP, dan sebagainya. Yang paling merasa kesulitan adalah wartawan TV. Untuk streaming gambar video, mereka butuh waktu yang sangat lama. Itu pun, koneksi sering putus sehingga harus mengulang mulai awal. (*/c11/dos)
Perhatian dunia saat ini tertuju kepada Myanmar, terutama bebasnya tokoh demokrasinya, Aung San Suu Kyi. Ratusan ribu orang menyambut putri pahlawan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408