Menyaksikan Serunya Perayaan 125 Tahun Orang Jawa di Suriname (3-Habis)
Melawak 30 Menit Dibayar 150 Dolar Amerika
Dengan penuh percaya diri Wensly melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dimaksudkan untuk menarik perhatian penonton dan dewan juri. Tapi, yang terjadi malah sebaliknya. Juri maupun penonton justru dibuat tertawa melihat gerakan pemuda 30 tahun yang kaku dan terkesan menghafal itu.
Puncaknya terjadi saat peserta nomor 20 tersebut asyik berjoget sambil memutar-mutar tubuh di akhir lagu. Beberapa saat kemudian, keseimbangannya tiba-tiba hilang. Tubuhnya terhuyung dan akhirnya terjatuh di panggung.
Tawa ratusan penonton pun meledak disertai teriakan-teriakan menggunakan bahasa gado-gado: Jawa, Belanda, maupun taki-taki (bahasa pergaulan). Meski begitu, tepuk tangan dan sorak sorai ”apresiasi” tetap diberikan untuk Wensly yang berani tampil beda malam itu.
”Ora popo direwangi sampe jungkel barang. Sing penting melu nguri-uri budaya Jawa, kabudayane awak dewe (Tidak apa-apa berkorban sampai jatuh. Yang penting ikut melestarikan budaya Jawa, kebudayaan kita),” komentar Andrahman yang ikut tertawa di samping panggung.
Yang memprihatinkan, banyak peserta yang tidak tahu arti lagu yang dibawakan. Misalnya yang ditunjukkan seorang peserta laki-laki yang tampil dengan lagu Kembang Turu (Ira Herlina). Oleh Andrahman, peserta itu sengaja dites terkait kemampuan bahasa Jawanya.
”Kowe dunung artine lagu Kembang Turu opo ora (Kamu paham arti lagu Kembang Turu tidak)?” tanya mantan ketua Untaian Persahabatan Suriname-Indonesia itu. Yang ditanya hanya mesam-mesem dan menggelengkan kepala.
”Iki lak lucu. Iso nyanyine, tapi ora dunung artine (Ini kan lucu. Bisa menyanyikan lagunya, tapi tidak tahu artinya),” ujar MC kondang Suriname tersebut.
Menurut Andrahman, lomba itu memang semata-mata bertujuan mengajak warga keturunan Jawa di Suriname mau melestarikan budaya dan bahasa yang diwariskan nenek moyang. ”Terutama anak-anak mudanya. Biar bahasa Jawa tidak punah karena tidak ada penuturnya lagi. Saya ikut prihatin karena anak-anak muda sekarang tidak tahu warisan budaya nenek moyang,” tegasnya.
Lomba menyanyi lagu Jawa untuk menyambut peringatan 125 tahun migrasi orang Jawa di Suriname Sabtu malam (1/8) waktu setempat berlangsung seru dan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408