Menyalakan Ikon Jakarta

Menyalakan Ikon Jakarta
Menyalakan Ikon Jakarta
Skala tersebut cukup membuat saya tertarik. Ada pencahayaan utama yang dipasang di atasnya dan terlihat memiliki empat sorot, mungkin hingga lima. Dari sana,  saya sadar bahwa apa yang saya lihat adalah sesuatu yang besar – mungkin bisa dikatakan sangat-sangat besar.

Saya duduk di kursi dan menggenggam program pertunjukan yang berformat besar (berjudul Ariah) di tangan, saya melihat sekeliling secara teliti, menyerap pemandangan yang membuat saya mengantuk.

Namun tidak lama kemudian saya mendaftarkan diri untuk menghadiri acara pertunjukan spektakuler dari Atilah Soeryadjaya (saya melewatkan produksinya tahun lalu, Matah Ati) dan Jay Subiatko yang bertanggung jawab atas desain panggung, seketika semuanya berubah menjadi gebyar.

Sebuah orkestra yang sangat besar dan menggentarkan melebur ke dalam pertunjukan dua ratus penari yang memenuhi seisi panggung, mengisi ruangan dari granit dan marmer yang luas dan kosong menjadi lebih berwarna.

PEKAN lalu, setelah perjalanan singkat saya ke London, sekarang saya sedang berada di Jakarta dan berjalan di taman yang mengelilingi Monumen Nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News