Menyamar Jadi Polisi, ISIS Serbu Markas Save the Children
jpnn.com, JALALABAD - Sekelompok pria bersenjata menyerang markas organisasi Save the Children di Jalalabad, Nangarhar, Afghanistan, Rabu (24/1). Akibatnya, dua nyawa melayang. Yakni, seorang warga sipil dan seorang polisi. Selain itu, tidak kurang dari 14 orang terluka dalam insiden tersebut.
”Serangan itu didahului dengan ledakan bom,” kata Attaullah Khogyani, jubir pemerintah provinsi, sebagaimana dilansir Reuters.
Seorang pelaku yang bertugas meledakkan bom langsung dibekuk setelah beraksi. Pelaku kedua yang juga membawa bom dilumpuhkan sebelum beraksi. Sementara itu, pelaku ketiga masih terlibat baku tembak dengan petugas sampai Khogyani menggelar jumpa pers.
Mengutip keterangan seorang petugas, Associated Press melaporkan bahwa serangan terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat. Afghan Special Forces yang dikerahkan ke lokasi kejadian langsung memburu para pelaku.
Sementara itu, petugas lainnya segera mengevakuasi warga sipil di sekitar kantor yang berdekatan dengan kompleks sekolah dan permukiman warga tersebut.
Tak lama kemudian, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan maut tersebut. Namun, petugas belum bisa mengonfirmasikan kebenarannya karena investigasi masih berlangsung.
Jika ditilik dari taktik yang digunakan, sangat mungkin pelakunya adalah ISIS. Yakni, menarget kepentingan asing di Afghanistan dan menyaru sebagai petugas keamanan saat beraksi. (hep/c16/dos)
Sekelompok pria bersenjata menyerang markas organisasi Save the Children di Jalalabad, Nangarhar, Afghanistan, Rabu (24/1)
Redaktur & Reporter : Adil
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya