Menyambung Sulit
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - SUDAH jadi omongan umum: PLN kurang welcome pada investor green energy. Orang PLN sendiri mendengar omongan negatif seperti itu.
Namun, apa hendak dikata: orang PLN lebih membela kelangsungan hidup PLN sendiri daripada membela investor.
Pada prinsipnya: setiap ada investor green energy (baca: solar cell) memang sama dengan menambah kesulitan PLN. Perusahaan listrik negara itu harus membeli listrik dari investor green energy dengan harga lebih mahal.
Pun listriknya tidak bisa diandalkan. Tidak bisa untuk memenuhi beban puncak pemakaian listrik.
Kecuali kalau green energy itu berasal dari geotermal. Atau dari PLTA (air). Kalau dari dua sumber itu PLN pasti welcome.
Nanun, mana ada investor baru untuk geotermal. Investasi geotermal itu mahal sekali. Lebih mahal dari membangun PLTU. Bisa 150 persennya, apalagi lokasi geotermal yang 'gemuk-gemuk' sudah dikuasai Pertamina.
Untuk geotermal dan PLTA, PLN pasti welcome. Harga listriknya bisa lebih murah dari batu bara.
Itu karena geotermal tidak memerlukan bahan bakar. Tidak perlu beli batu bara setiap hari. Bahan bakar geotermal adalah panas gratis dari magma gunung berapi.
Menyambungkan yang tidak nyambung itu yang sulit. Terutama bagi yang tidak mau bekerja keras.
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Celeng Banteng
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO
- Jelang Nataru, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Terminal BBM & LPG di Banten
- Sritex Akhir
- Jaga Kelancaran Pasokan Energi Selama Nataru, PIS Siapkan 326 Armada Tanker