Menyambut Dubes Jepang untuk Indonesia, Diaz Bicara Reformasi Birokrasi

jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI Joko Widodo (Jokow) Diaz Hendropriyono menyebut Indonesia berkomitmen memberikan kemudahan berinvestasi dan melaksanakan reformasi struktural.
Adik ipar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan hal itu saat menjamu Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji di Jakarta, pada 29 November 2021.
"Saya menyampaikan kepada Dubes Kanasugi, bahwa Presiden Jokowi sangat berkomitmen terhadap agenda reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi," kata Diaz dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (3/12).
Atas komitmen itu, kata dia, pemerintah segera membenahi UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menilai aturan itu inkonstitusional bersyarat.
"Pemerintah akan mematuhi putusan MK dan bekerja semaksimal mungkin untuk menangani situasi ini secepatnya," ujar pria kelahiran Jakarta itu.
Ke depan, Diaz berharap para investor dan pebisnis di Jepang tidak perlu khawatir atas putusan MK terhadap UU Cipta Kerja.
Toh, katanya, MK menyatakan bahwa UU Ciptaker masih tetap berlaku dan pemerintah diberikan kesempatan selama 2 tahun untuk memperbaiki aturan yang dikenal Omnibus Law.
"Alhamdulillah, Dubes memahami situasi yang sedang terjadi dan berharap kerja sama Indonesia-Jepang yang sudah terjalin sangat lama akan semakin erat dan harmonis," beber Ketum PKPI itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI Joko Widodo (Jokow) Diaz Hendropriyono menyebut Indonesia berkomitmen memberikan kemudahan berinvestasi dan melaksanakan reformasi struktural.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Arbani Yasiz Ungkap Alasan Melamar Kekasih di Jepang, Ternyata
- GYS Luncurkan Baja Tahan Gempa Plus, Lebih Hemat Biaya
- BNI Bersama JCB Gelar Lucky Draw Berhadiah ke Universal Studio Jepang
- Bahrain Bawa Komposisi Pemain Solid, Timnas Indonesia dan Jepang Mesti Waspada
- Kementan Bersama NCA dan UGM Menggelar Konsultasi Bekerja di Pertanian Jepang