Menyapa Dunia dengan Koleksi ’’Ter-Ter’’

Menyapa Dunia dengan Koleksi ’’Ter-Ter’’
Menyapa Dunia dengan Koleksi ’’Ter-Ter’’
Cuek saja, seperti suasana MRT di Singapura. Perempuan yang tanpa jilbab, dan disemir rambutnya juga banyak. Dubai dipenuhi orang Arab modern, dan kiblat modernitas mereka adalah Inggris. Perut Dubai tidak minyak, jadi bukan kaya dari sedot minyak. Abu Dhabi, ibu kota UEA justru lebih banyak menambang minyak. Tetapi, Dubai lebih pintar mengemas kota dengan segala fasilitasnya menjadi kawasan paling seksi di Jazirah Arab. Dubai hebat memoles dirinya dengan promosi yang baik. Dengan cara apa? Jawabannya, dengan kreativitas tinggi! UAE Vice President, Prime Minister and Ruler of Dubai, H.H. Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum memang hobi mengoleksi rekor- rekor dan catatan paling hebat di dunia.

Dia tidak mau dan tidak pernah tanggung-tanggung dalam menciptakan sejarah. Dalam 10 tahun terakhir, dia menyulap Dubai menjadi kota bisnis, kota perdagangan, kota pariwisata, kota transit dunia yang punya segalanya. Ada mal terbesar, terluas, termegah di dunia, Dubai Mal. Kalau berjalan kaki menyusuri setiap sudutnya, perkiraan saya tiga hari saja tidak cukup. Betis terasa sama pegalnya dengan bermain golf 36 holes. Atau 4 kali Grand Indonesia, mal terbesar di Asia Pasifik.

Di dalam mal itu ada akuarium terbesar di dunia, kandang ikan dengan kaca-kaca tanpa sambungan terpanjang di dunia. Semacam Sea World dengan aneka macam ikan dan terumbu karang yang diboyong ke mal. Cukup sediakan 100 Dirham (Rp 240 ribu, red) anda bisa masuk akuarium raksasa itu, termasuk melihat koleksi reptilnya di level 2. Di sisi lain ada air mancur menari diiringi musik di out door, seperti di The Strip Las Vegas, di antara Dubai Mal dan Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, 800 meter lebih. Mal, gedung paling jangkung, dan air mancur itu berada dalam satu kompleks. (Ikuti catatan edisi besok, memanjat tower di lantai 124, red). Apa saja icon ter-ter dunia, ada di sana. Belum lagi di Palm Island, Atlantis Hotel yang mereklamasi laut seperti pohon palm. Selebriti-selebriti dunia punya rumah di sana, termasuk David Beckham, mantan kapten tim nasional sepak bola Inggris.

Infrastruktur? Waw, jangan diragukan. Airport Cargo terbesar di dunia juga ada di sini, di Jabal Ali. Landasan pacunya 6 biji, jadi bisa 6 pesawat landing atau take off bersamaan. Itu belum Dubai International Airport yang sekarang. Terminal 1 untuk pesawat non Emirates, termasuk Garuda, SQ, KLM, dan semua penerbangan komersial lain. Terminal 2 untuk negara-negara dengan risiko tinggi, seperti Iran, Irak, dll. Terminal 3 khusus untuk Emirates, dan Terminal 4 khusus untuk pesawat jumbo, Airbus 380, dengan fasilitas garbarata dua lantai sekaligus. Tidak salah jika Ditjen Pemasaran Kemenbudpar RI menambang potensi pariwisata kelas kakap dari Timur Tengah melalui Dubai.

JANGAN salah sangka dengan Dubai! Satu dari tujuh negeri Uni Emirat Arab (UEA) ini paling agresif, paling kreatif, paling modern, paling terbuka,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News