Menyapa Dunia dengan Koleksi ’’Ter-Ter’’
Jumat, 06 Mei 2011 – 08:21 WIB
Termasuk, melempar jaring-jaring promosi lebih lebar di sana. Tidak salah pula, 32 pelaku bisnis perhotelan dan travel nasional merespons positif, dengan bergabung di Arabian Travel Market (ATM), 2-5 Mei 2011 di Dubai International Convention and Exhibition Centre.Mengapa? ’’Orang Arab Dubai sendiri hanya sekitar 800 ribu orang, dari total 8,5 juta penduduk. Tetapi mereka berani membelanjakan uang dalam jumlah besar, bisa 2.000 US per wisata per kepala. Mereka tukang belanja,’’ kata Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar kepada INDOPOS, di Dubai. Bulan Juni-Juli-Agustus, kebiasaan orang UEA berlibur, ke luar negeri, karena suhu lokal bisa menembus 45-51 derajat Celcius. Mereka biasa cuti berlibur selama satu bulan penuh. Selama ini mereka memilih ke Malaysia, Thailand, dan negara-negara Eropa.
’’Mereka pergi sekeluarga, belanja, kulineri, dan nongkrong sampai larut malam. Mereka senang melihat pemandangan hijau, pohon-pohon, gemericikan air, karena setiap hari yang mereka saksikan hanya padang pasir dan bebatuan,’’ jelas pria berkacamata yang hobi tenis ini. Sapta yang didampingi Direktur Promosi dan Pemasaran Luar Negeri, Noviendi Makalam, itu melirik ’’tetangga sebelah’’ yang mempromosikan ’’Malaysia Truly Asia’’ dan ’’Amazing Thailand’’” Dua negara itu bersaing ketat dalam hal menjual objek-objek pariwisata di negerinya.
’’Anda amati saja, betapa gencar dan seriusnya mereka mempromosikan pariwisata. Karena ada banyak devisa di sini, dan mereka sudah merasakan potensi Arab dalam wisata,’’ ungkapnya. Untuk urusan pemasaran pariwisata, Sapta dan seluruh timnya memang tidak pernah berhenti membuat gerakan efektif menembus pasar internasional. Pertama, aktif mengikuti pameran travel mart dengan mengajak pelaku bisnis. Kedua, melakukan sales mission, yang mempertemukan pembeli dan penjual. Ketiga, melakukan special events, seperti yang sudah dilakukan di Abu Dhabi, memperkenalkan Indonesia di mal, dan bentuk even promotif lain. Keempat, mempopulerkan titik-titik destinasi spesial di majalah-majalah khusus yang bersentuhan langsung dengan dunia pariwisata.Mereka membutuhkan informasi, tapi tidak banyak info yang bisa diakses mudah.
Kelima, co marketing, bekerjasama dengan pihak lain untuk mengangkat Indonesia, seperti yang dilakukan Kemenbudpar dengan Unique Choice. Sebuah majalah khusus 30.000 eksemplar bulanan, yang disebar luaskan ke 3.000 perusahaan travel di Timur Tengah. Keenam, kerjasama dengan industri pariwisata yang ada, untuk membangun kesamaan visi dan misi, dan sama-sama menguntungkan. Ketujuh, memaksimalkan seluruh Konsulat Jenderal dan Kedutaan Besar RI di kota-kota penting, untuk promosi pariwisata. Mereka bisa menjadi pusat-pusat informasi yang optimal.
JANGAN salah sangka dengan Dubai! Satu dari tujuh negeri Uni Emirat Arab (UEA) ini paling agresif, paling kreatif, paling modern, paling terbuka,
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing