Menyedihkan, Honorer K2 Dimatikan Secara Perlahan

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Wilayah Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Barat Cecep Kurniadi mengungkapkan keprihatinannya atas sikap pemerintah yang dinilai secara perlahan mematikan mereka.
Bukan hanya lewat Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Mandiri yang difokuskan pada guru fresh graduate tetapi juga melalui rekrutmen CPNS 2019.
"Jangankan PPG, penerimaan CPNS hari ini juga pukulan bagi mereka yang usianya di atas 35 tahun dan sudah mengabdi puluhan tahun. Mereka cemas karena pengabdiannya akan tergeser dengan PNS baru. Sangat menyedihkan," kata Cecep kepada JPNN.com, Rabu (13/11).
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, honorer yang pengabdian belasan hingga puluhan tahun akan mati secara perlahan.
"Sungguh malang nasib honorer K2. Ketika negara kesulitan dana, tenaga kami dipakai. Ketika ada dana untuk rekrutmen pegawai, kami malah tersingkir oleh aturan yang dibuat pemerintah," tuturnya.
Sumarni Azis, korwil PHK2I Sulsel menambahkan, dengan diadakannya penerimaan CPNS 2019 ini, guru honorer K2 akan tersingkirkan di sekolah masing-masing.
"Dengan masuknya guru-guru baru yang lulus CPNS, otomatis honorer akan digeser atau diberhentikan. Yang lalu juga sudah ada teman mengalami hal tersebut. Sayang sekali pengabdian kami ini tidak dihargai," tandasnya. (esy/jpnn)
Korwil PHK2I Jabar Cecep Kurniadi mengungkapkan keprihatinan atas sikap pemerintah yang dinilai secara perlahan mematikan honorer K2.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Soal Bantuan untuk Guru Honorer Non-Sertifikasi, Begini Penjelasan Abdul Mu’ti