Menyiasati Sulitnya Tembus di SNM PTN (5)
jpnn.com - SURABAYA - Salah seorang panitia lokal SNM PTN 2015, Ismaini Zain mengatakan bahwa penerimaan mahasiswa memang juga melihat status sekolah.
”Ada tidak pada tahun lalu siswa yang diterima, terus melepasnya. Jika diambil, statusnya mungkin aman. Tapi, jika tidak diambil atau dilepas tanpa pemberitahuan ke universitas bersangkutan, kemungkinan besar tidak aman karena mungkin universitas tersebut akan memberikan sanksi blacklist setahun kepada sekolah tempatmu belajar,” kata Ismaini seperti yang dilansir Radar Surabaya (Grup JPNN.com).
Yang juga harus menjadi pertimbangan adalah basis kelas reguler tiga tahun atau kelas akselerasi dua tahun. ”Kemungkinan PTN ternama akan mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.
Tidak bermaksud mengucilkan sekolah swasta, berdasar data, sekolah negeri dan ternama mendapatkan tempat atau kuota yang lebih daripada sekolah swasta.
”Tapi, (sekolah swasta) tidak boleh pesimistis dengan hal ini. Sebab, banyak juga peserta dari swasta yang lolos SNM PTN,” tandasnya.
Ismaini menuturkan, banyak siswa tidak diterima di PTN karena tidak melihat secara resmi syarat di PTN yang dituju. Banyak siswa hanya sibuk melihat website SNM PTN, padahal tidak semua data tentang PTN ada di dalamnya.
”Siswa harus cari sendiri. SNM PTN ini kan juga mengajari anak-anak mandiri,” ucapnya.
Menurut Ismaini, banyak siswa tidak diterima di jalur SNM PTN karena sering mengambil jurusan dan universitas yang terlalu tinggi daya saingnya.
SURABAYA - Salah seorang panitia lokal SNM PTN 2015, Ismaini Zain mengatakan bahwa penerimaan mahasiswa memang juga melihat status sekolah. ”Ada
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Dukung Gerakan Literasi Heka Leka, Anies Baswedan Bicara Potensi Anak-anak Maluku
- Research Week 2024: Apresiasi Kinerja Dosen Untar Hasilkan Karya Ilmiah Berkualitas
- Adaro Donasikan Paket Seragam Sekolah Senilai Rp 2,4 Miliar untuk Anak Kurang Mampu