Menyigi Temaram Prostitusi di Kalijodo
jpnn.com - "ZAMAN Ali Sadikin, Kalijodo nggak pernah disebut-sebut sebagai tempat prostitusi," kata Hendaru Tri Hanggoro, pemuka Sarekat Sejarawan Partikelir.
Kapan sebenarnya Kalijodo mulai "buka praktek"?
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
Dalam novel Ca Bau Kan, Remy Sylado boleh saja mengisahkan bahwa benih-benih pelacuran di Kalijodo mulai bersemi sejak krisis ekonomi dunia 1930-an.
Meski ditulis berdasarkan riset sejarah, yang namanya novel sarat bumbu-bumbu fiksi, sebagai pelamak cerita.
Setelah membuka lembaran-lembaran arsip dan buku-buku lawas zaman kolonial, tidak (lebih tepat "belum") ditemukan satu pun catatan prostitusi di Kalijodo.
Bahkan, ketika pemerintah Jakarta Raya mendata wilayah prostitusi dan jumlah pelacur pada 1969, nama Kalijodo juga tak muncul.
Jika Kalijodo sebagai lokasi pesta Peh Cun, ajang muda-mudi mencari pasangan di atas perahu, bagian dari perayaan Imlek, iya! Itu pun musiman.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono