Menyikapi Penyakit Tuberkulosis dan Resistensinya
Selasa, 25 Desember 2018 – 23:06 WIB

ilustrasi dada sesak.
Kematian akibat TB terkonsentrasi di negara-negara miskin di selatan global, dengan India, Tiongkok, Nigeria, Afrika Selatan, Brasil dan Bangladesh menanggung beban terbesar.
Pada tahun 2016, ada 600.000 kasus baru TB yang resistan terhadap obat, 240.000 orang meninggal. Durasi rejimen antibiotik adalah penyebab utama resistensi obat TB yang semakin meningkat.
Jika Anda pernah lupa untuk mengambil beberapa pil terakhir dalam regimen antibiotik selama seminggu, Anda bisa membayangkan bagaimana sulitnya untuk mendapatkan pasien untuk menyelesaikan pengobatan yang bisa berlangsung selama bertahun-tahun, terutama di negara-negara dengan sistem perawatan kesehatan yang buruk di mana TB paling umum. (fny/jpnn)
Tuberkulosis (TB) bukanlah penyakit yang didengar banyak orang Amerika belakangan ini, tetapi itu tidak berlaku untuk bagian dunia lainnya.
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fany
BERITA TERKAIT
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- 3 Khasiat Minum Kopi di Pagi Hari, Penyakit Ini Bakalan Ogah Menyerang Anda
- 4 Manfaat Kulit Apel, Turunkan Risiko Serangan Penyakit Ini