Menyongsong 2012 sebagai Tahun Kreatif
jpnn.com - TAHUN kreatif! Itulah spirit yang mewarnai optimisme Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Jawa Pos Group, saat merumuskan agenda-agenda penting di tahun 2012. Pertemuan akhir tahun itu melibatkan perwakilan dari pengelola 165 media, dari 33 provinsi Group Jawa Pos di Novotel, Mangga Dua, Jakarta.
Koordinasi tiga bulanan kali ini membawa isu yang amat mendasar, dengan password: “kreatif.” Itu adalah nyawa, sumber api, dan detak kehidupan media ke depan. Tiga hari, 12-13-14 Desember 2012, Forum Pemred menerjemahkan makna kreativitas itu dari berbagai dimensi, baik dari internal group, maupun eksternal. Azrul Ananda, CEO Jawa Pos misalnya, memaparkan pernak-pernik inovasi iklan di halaman cover, yang sedang dikembangkan koran terbesar di Indonesia ini, lengkap dengan problematika yang khas.
Beberapa kali, front page Jawa Pos berubah menjadi iklan satu halaman penuh. Tetapi model dan bentuknya seperti desain bukan iklan komersial. Berbahayakah buat pembaca koran? Apa pembaca tidak kaget? Bagaimana respons pelanggan? Juga pembeli eceran? Kesiapan mental penjual di lapangan? Pengaruhnya terhadap deadline? Ide kreatif dan koordinasi dengan klien serumit apa? Karena masih ada satu dua sisi yang harus mirip front page yang sesungguhnya di lembar kedua sebelah kanan.
Lalu bagaimana dengan penyesuaian halaman? Mana yang disebut sebagai halaman satu? Bagaimana kalau sebelumnya sudah ada yang mengontrak halaman satu? “Ya, ini hanyalah salah satu dari kreativitas yang kami temukan, dan oleh klien dijadikan model, dan di-placement di media-media lain, baik group Jawa Pos maupun non group Jawa Pos. Kami ingin menjadi leader yang bermanfaat bukan hanya buat Jawa Pos saja, tetapi juga buat perkembangan industri media cetak di Indonesia,” jelas Azrul.
Diskusi seputar ide-ide kreatif ini pun terus berkembang. Termasuk soal liputan-liputan yang unik dan heboh, yang tidak bisa ditulis di laporan ini. Lebih banyak hal yang masih “off the record”, yang masih untuk kepentingan internal group Jawa Pos. “Ada banyak rencana mengejutkan, yang belum bisa disampaikan saat ini. Bahkan, kami tantang kawan-kawan anggota Forum Pemred untuk menemukan ide-ide liputan baru! Jawa Pos siap memback up, termasuk biaya-biayanya, jika itu menarik,” tutur commissioner Deteksi Basketball League (DBL) ini.
Terus? “Ya, ikuti terus laporan-laporan khusus yang akan di-cover di Group Jawa Pos!” jawabnya. Perwakilan pemred dari seluruh penjuru Indonesia yang hadir pun tertantang untuk mengeksplorasi wilayahnya. Apa yang bisa dijadikan objek reportase yang memiliki “daya tendang” yang kuat di mata publik dan pembaca, yang dari waktu ke waktu terus mengalami metamorphose.
Karakter pembaca media yang terus berkembang, baik taste, intelektual, dan seleranya, membuat awak redaksi di belakang meja juga dipaksa untuk terus up date. Jika gagal membaca pergeseran selera publik tersebut, tentu bisa berdampak pada perkembangan medianya. Berangkat dari situlah, Forum Pemred ini selain melakukan diskusi internal, membedah persoalan-persoalan khas di dalam menyiapkan materi informasi, juga mengundang tokoh-tokoh di luar media, yang menjadi news maker. Tokoh yang berpotensi menjadi pembuat atau sumber berita.
Seperti halnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, yang hadir didampingi I Gusti Ngurah Putra, Director of Center of Public Communication-nya. Nama institusinya saja Ekonomi Kreatif? Apa saja cakupan dan wilayah coverage yang digarap di kementerian, yang dulu namanya Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) ini? Satu setengah jam mantan menteri perdagangan ini berdiskusi hangat dengan pimpinan redaksi jaringan media terluas di negeri ini.
TAHUN kreatif! Itulah spirit yang mewarnai optimisme Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Jawa Pos Group, saat merumuskan agenda-agenda penting di tahun
- Calon Pendamping Jokowi Sudah di Kantong Megawati
- Poros Baru, Poros Indonesia Raya, Poros Apapun Namanya...
- PKS: Dahlan Bisa Muncul Jadi Capres Poros Baru Bentukan Demokrat
- Perbaiki Sistem Pendidikan Butuh Komitmen dan Konsisten
- Sibuk Persiapkan UN Guru Tak Sempat Tingkatkan Kualitas
- Misteri Penghapusan Pelajaran TIK di Kurikulum 2013