Catatan Akhir Tahun Ketua MPR RI
Menyongsong Tahun 2024 dengan Rangkaian Beban Masalah 2023
Oleh: Bambang Soesatyo

Telah berulangkali diingatkan bahwa perubahan iklim pasti memperlemah ketahanan pangan dan ketahanan air. Indonesia sudah mengalami dampak itu.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat Indonesia mengalami penurunan curah hujan tahunan sebesar 1-4 persen pada periode 2020-2034 dibanding periode 1995-2010.
Fakta ini menyebabkan terjadinya kekeringan dan menyusutnya ketersediaan air.
Volume produksi padi juga berpotensi menurun akibat pergeseran musim dan puncak hujan yang mendorong berubahnya metode tanam.
Data Bappenas memperkirakan produksi padi di Indonesia menurun sekitar 1,13 juta ton-1,89 juta ton akibat perubahan iklim.
Lahan pertanian seluas 2.256 hektare sawah pun terancam kekeringan.
Sementara itu, dari aspek konsumsi pangan rumah tangga, kondisi ketahanan pangan Indonesia juga tidak terlalu baik dan memerlukan perhatian serius.
Angka prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan pada 2022 meningkat menjadi 10,21 persen dari 8,49 persen pada 2021.
Bagi Indonesia, tahun 2024 tidaklah mudah, karena dampak ketidakpastian global tahun ini dengan segala eksesnya masih akan berlanjut
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Waka MPR Dorong Pengembangan Kompetensi Berkelanjutan Bagi Guru Harus Dijalankan