Menyusuri Kampung Bersejarah China Benteng
Dupa di Teras Rumah, Kertas Mantra Menempel di Pintu
Senin, 19 April 2010 – 06:34 WIB
Nah, beberapa hari terakhir, kesusahan warga kampung tersebut menjadi-jadi. Kini mereka terus dibayangi perasaan waswas karena permukiman di bantaran sungai itu menjadi target penggusuran Pemkot Tangerang.
Puncaknya, Selasa lalu (13/4), ratusan aparat Satpol PP Tangerang membongkar dan merobohkan beberapa pabrik serta peternakan babi di sana. Karena para warga terus melawan, rumah mereka selamat. Karena ricuh, Pemkot Tangerang menarik satpol PP dan menunda pembongkaran itu."
Pasca pembongkaran, warga meningkatkan keamanan. "Kini kami rutin ronda, apalagi malam," tutur Ketua RT 04/RW 04 Edi Liem saat ditemui di Wihara Maha Bodhi yang berlokasi di sekitar bantaran Sungai Cisadane.
Pria itu ditunjuk sebagai koordinator warga untuk masalah penggusuran tersebut. Dia mengatakan, pembongkaran Selasa lalu dilakukan secara mendadak. Tidak ada pemberitahuan lebih dulu. "Maka, kami sekarang siaga terus," ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam keliling tersebut.
Kampung China Benteng tampak seperti museum hidup di Kota Tangerang. Kampung itu ada sejak ratusan tahun lalu. Masyarakatnya menghuni kawasan di
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408