Menyusuri Kampung Sodong, Tempat Pembantaian di Video Mesuji
Lewat Sungai 2 Jam, Jalur Darat 4 Jam
Kamis, 22 Desember 2011 – 08:58 WIB
"Setiap hari jalan ini dilewati sekitar 50 truk dan kini sudah masuk musim penghujan. Jadi ya beginilah. Bukan lagi rusak, tapi sudah hancur," sambungnya.
Kondisi itu diperparah ulah PT BSMI yang memblokade sejumlah jalur. Mereka menghancurkan jembatan-jembatan. Tujuannya, warga tidak bisa leluasa masuk ke perkebunan. Akibatnya, banyak jalan tidak bisa dilalui meskipun menggunakan sepeda motor.
Jawa Pos menembus jalur tersebut dengan menggunakan mobil Daihatsu Feroza yang dimodifikasi seperti kendaraan off road. "Kalau pakai mobil van gak pakai dobel gardan, ya sulit menembus medan," kata Kopet, pemandu Jawa Pos.
Dia merupakan keturunan transmigran dari Jawa Tengah yang lahir dan besar di Lampung. Wajar bila Kopet begitu hafal jalur-jalur di Mesuji.
Kampung Sodong menjadi perbincangan seiring mencuatnya video pembantaian warga dalam kasus sengketa dengan perusahaan perkebunan. Seperti apa kondisi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408