Menyusuri Kampung Sodong, Tempat Pembantaian di Video Mesuji
Lewat Sungai 2 Jam, Jalur Darat 4 Jam
Kamis, 22 Desember 2011 – 08:58 WIB
Pada kunjungan yang kedua, Jawa Pos disambut oleh Kepala Desa Sungai Sodong Ma'unah. Suasana menjadi lebih cair. Warga lebih berani terbuka. Ma'unah mengatakan bahwa suasana di wilayahnya tidak seseram yang dibayangkan orang. Dia juga menegaskan bahwa warganya bukanlah tukang jagal.
"Mengapa warga sampai berbuat seperti itu, ya karena kami duluan yang dilukai. Dua remaja kami dibunuh. Seorang di antara mereka malah digorok," ujarnya.
Dua remaja yang terbunuh itu adalah Syaktu Macan, 19, dan Indra Syafei, 17. Ada dua versi soal awal kasus berdarah tersebut. Versi Ma'unah dan warga, dua remaja tersebut ketika itu hendak pergi membeli racun hama. Di tengah perjalanan, mereka memergoki aksi pekerja PT SWA yang memanen di lahan plasma.
Warga menganggap tanah tersebut masih dalam status quo. "Kami maupun mereka (PT SWA) seharusnya tidak boleh memanen di kawasan itu," ujar Ma'unah yang menjadi Kades sejak 2002 itu.
Kampung Sodong menjadi perbincangan seiring mencuatnya video pembantaian warga dalam kasus sengketa dengan perusahaan perkebunan. Seperti apa kondisi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408