Menyusuri Kampung Sodong, Tempat Pembantaian di Video Mesuji
Lewat Sungai 2 Jam, Jalur Darat 4 Jam
Kamis, 22 Desember 2011 – 08:58 WIB
Itulah yang dirasakan Ngadi, 73. Salah seorang transmigran asal Jawa Tengah itu tinggal di Sodong sejak 1971. "Kalau ada yang nakal, ya mungkin yang remaja. Kalau orang tuanya, baik-baik kok," ujarnya.
Di luar image yang menyeramkan, Kampung Sodong sebenarnya menyimpan potensi keindahan, baik alam maupun warganya. JIka dibandingkan dengan warga di Mesuji lainnya, warga Sungai Sodong cenderung berkulit putih. "Perempuan-perempuan di sini memang cantik," papar Kopet.
Warga Sungai Sodong tinggal di rumah-rumah panggung. Bagian bawah digunakan untuk garasi dan tempat nongkrong. Melihat koleksi mobil warga Sungai Sodong, mereka tak ubahnya warga menengah ke atas. Ada Suzuki Escudo, Ford Ranger, dan Mitsubishi Strada. "Banyak warga di sini yang sukses sebagai pengusaha kayu sebelum banyak diungkap kasus illegal logging," ujarnya. (*/c4/ca)
Kampung Sodong menjadi perbincangan seiring mencuatnya video pembantaian warga dalam kasus sengketa dengan perusahaan perkebunan. Seperti apa kondisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408