Menyusuri Sumatera Lewat Hollywood
Kamis, 07 Oktober 2010 – 01:11 WIB
Kesimpulan dialog: bisa! Maka, malam itu juga gardu induk tersebut bisa dioperasikan. Memang masih ada masalah kecil, namun tiga hari setelah itu benar-benar bisa menyelesaikan keluhan tegangan yang sudah bertahun-tahun lamanya.
Pukul 21.00, kami berhenti di kantor PLN Ranting Kota Bumi. Ternyata, masih banyak karyawan yang menunggu. Karena banyak pegawai baru yang latihan kerja di ranting itu, kami pun berdoa mudah-mudahan mereka yang umumnya masih bujangan tersebut bisa segera mendapatkan jodoh di desa itu. Kalau tidak, he he, mereka akan minta cepat-cepat dipindah ke Jawa.
Karena baru pukul 00.00 tiba di Baturaja, malam itu hanya sempat tidur empat jam. Pukul 05.00, rombongan sudah harus bergerak ke proyek PLTU Simpang Blimbing yang sudah saya sebut di atas. Letaknya jauh di pedalaman hutan karet Sumatera Selatan.
Itulah PLTU mulut tambang satu-satunya yang sudah dikerjakan. Puluhan proyek PLTU mulut tambang lainnya baru sampai di bibir belaka. Saya menyampaikan penghargaan kepada pimpinan Shenhua atas keseriusan investor ini. Di Simpang Blimbing, kami bisa melihat sistem kerja yang sangat profesional. Semua serba teratur: penyiapan lahannya, penempatan materialnya, flow pekerjaannya, dan kerapian proyeknya. Dan yang lebih penting: ketepatan jadwal penyelesaiannya, Juni 2011.
SETELAH menelusuri Sulawesi, saya kembali melakukan perjalanan jauh. Dari Lampung terus ke utara. Bahkan sampai mendekati Hollywood dan bermalam
BERITA TERKAIT