Meraih Pengampunan
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW bersabda: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.”
Hadits itu jelas mengindikasikan Allah SWT sama sekali tidak mendikotomikan harta dan ibadah.
Keduanya adalah satu kesatuan utuh yang bisa mengantar kita mendapat rahmah Allah SWT.
Dengan bahasa lain, harta dan dunia harus kita jadikan jalan meraih tempat tertinggi di akhirat. Bagaimana mungkin kita membayar zakat kalau kita tidak memiliki harta.
Kita yang sudah melewati sepuluh hari pertama Ramadan sudah bisa mengukur diri, apakah momentum meraih rahmah Allah SWT sudah kita manfaatkan dengan maksimal?
Kini kita memasuki tahapan kedua, yakni kesempatan kita memperoleh maghfirah atau pengampunan dari Allah SWT. Rasulullah bersabda,
“sesungguhnya dinamakan Ramadan, karena (pada) bulan ini dosa-dosa orang mukmin dibakar oleh Allah SWT.”
Sebagai manusia, kodrat kita untuk berdosa. Sumber dosa mulai dari perilaku pribadi hingga harta kita yang terpercik hal-hal subhat dan haram.
SEPULUH hari pertama di bulan Ramadan baru saja kita lalui. Bagi yang memanfaatkannya untuk beribadah secara maksimal pada Allah SWT sudah pasti
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Kapan Seorang Anak Mulai Memiliki Cita-Cita?
- Problematika Penanganan Perkara Judi Online
- Napoleon Der Bataks: Kisah Perjuangan Tuan Rondahaim Saragih