Merajut yang Terpecah-Belah
Jumat, 02 Oktober 2009 – 22:14 WIB
SURYA PALOH, politikus asal Aceh tapi masa mudanya di Sumatera Utara itu, tampil dengan untaian kata percaya diri. Ia tawarkan dirinya menjadi Ketua Umum DPP Golkar periode 2009-2014. Ia mengklaim telah menggenggam dukungan tertulis dari DPD I dan DPD II seluruh Indonesia, yang jika dijumlahkan sudah lebih 60 persen suara dari 535 calon peserta Munas Golkar di Pekanbaru, Riau, pada 5-9 Oktober 2009. Kiat itu pula yang dilakoni oleh Surya Paloh. Tengoklah, beberapa koran belakangan ini, setidaknya ada iklan politik dua tokoh dari partai berlambang beringin yang berjaya di era Orde Baru itu. Tak kepalang. Mulanya sehalaman penuh, lalu dua halaman.
Bahkan, dukungan-dukungan itu 90 persen muncul dari berbagai sidang pleno DPD di berbagai daerah. Selain dibubuhi nama, DPD daerah mana dan cap stempel, foto Surya Paloh yang khas dengan misai dan jenggotnya tampak tersenyum seraya mengenakan jaket kuning.
Baca Juga:
Iklan politik memang kian fenomenal sejak penampilan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pemilu 2004 lalu. Semenjak itu, dalam berbagai momen pemilu, pilpres hingga pilkada, iklan politik menjadi satu alat yang ampuh untuk membukukan kemenangan.
Baca Juga: