Merantau ke Jakarta, Uber Anak Jalanan, Asuh Yatim Piatu
Senin, 27 Februari 2012 – 19:32 WIB
Rusna Anas, bisa dibilang perempuan langka di Jakarta. Dia sudi untuk 'kerja sosial', di tengah hiruk-pikuk Kota Jakarta yang sangat hedonis-materialistik.
"Rejeki itu kan dari Allah. Allah pasti memberikan keseimbangan. Rejeki pasti diberi sebesar kerja kita," begitu Rusna Anas bertutur saat ditanya koran ini mengenai filosofi hidupnya.
Lulus IAIN Imam Bonjol 1990, Rusna merantau ke Bengkulu. Berbekal ilmu yang didapat saat kuliah, di sana di sempat mengajar di Sekolah Pendidikan Guru (SPG). Panggilan jiwanya untuk lebih memilih kerja sosial, mendorong perempuan kelahiran 12 September 1962 itu meninggalkan Bengkulu, hijrah ke Jakarta pada 1993.
Baru tiga hari di Jakarta, langsung diterima kerja di Yayasan Uswatun Hasanah. Hampir tiap hari, sejak 1993 itu, Rusna turun ke jalanan di kawasan Jakarta Barat, mencari anak-anak jalanan.
BAGI banyak kalangan, merantau adalah sebuah pilihan tatkala di kampung halaman susah mengail rejeki. Sukses tidaknya seorang perantau kerapkali
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408